Melestarikan Karawitan di Zaman Modern



Di Kabupaten Gunungkidul, budaya daerah masih sangat eksis. Kegiatan bersih desa (rasulan) yang diadakan setiap tahun sekali di tingkat dusun atau desa merupakan wadah untuk mempertahankan kebudayaan daerah. Sekolah kami selalu berpartisipasi mengirimkan siswanya untuk memeriahkan acara tersebut, antara lain melalui kirab budaya dan dalam pagelaran. Sebagai contoh tim ektrakurikuler karawitan yang ikut berunjuk gigi dalam acara tersebut.
Namun peminat seni karawitan di sekolah kami sangat terbatas karena kebanyakan siswa menganggapnya sebagai seni “jadul”. Memang remaja zaman sekarang sudah terpengaruh budaya asing. Mereka lebih menyukai budaya musik rock, pop dan dangdut daripada musik karawitan. Padahal menurut saya, karawitan sebenarnya mampu bersaing dengan musik modern tersebut. Kita dapat menciptakan karya menggunakan instrumen karawitan dalam mengkreasikan lagu, khususnya lagu yang tidak memiliki pakem. Sebagai contohnya mengkolaborasikan dengan instrumen musik lain menjadi karya yang menarik, seperti yang disuguhkan dalam acara Indonesia Mencari Bakat di layar televisi.
Memainkan musik karawitan memang susah-susah gampang. Membutuhkan kerjasama tim yang kompak dan harmonis. Tanpa menghilangkan unsur-unsur kebudayaan, kita dapat membuat karya yang menarik, agar negara asing akan kagum budaya indah negara kita.

Penulis : Septia Wahyuni
Siswa SMPN 2 Ponjong
Dibuat saat ekstrakurikuler KIR

Post a Comment

Previous Post Next Post